Nganjuk, tribratanews-nganjuk.com
Ngetos - Bencana alam tananh longsor yang terjadi beberapa bulan yang lalu, tepatnya di dusun Selopuro Desa / Kec Ngetos, masih menyisakan duka mendalam terhadap warga. Namun, tak perlu harus berlarut - larut dalam kesedihan karena kehidupan masih terus berlanjut.
Tak terasa, sudah 100 hari tragedi itu terjadi. Adalah suatu kebiasaan pada warga Jawa untuk melaksanakan acara kirim doa. Biasanya keluarga dan warga sekitar berkumpul membaca doa tahlil untuk dikirim kepada arwah arwah keluarga sampai leluhur yang sudah meninggal. Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Ngetos di Pendopo kecamatan Ngetos, Sabtu malam (15/05).
Kegiatan yang dilakukan oleh warga masyarakat tersebut selain bertujuan untuk mempererat silaturahmi, juga sebagai ajang untuk bermaaf maafkan karena masih dalam nuansa Idul Fitri. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan keimanan serta kirim doa agar para arwah diberi kemudahan di alam kubur.
Kapolsek Ngetos AKP Gendut Wisoko, S.H. memberikan keterangan secara terpisah, "Kegiatan tersebut sangat baik, namun harus tetap mematuhi prokes 5 M, karena sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19." pungkasnya.
#AyoJogoNganjuk
#polripresisi
(Humas Polsek Ngetos)
0 Comments