Nganjuk, tribratanews-nganjuk.com, Prambon - ( Senin, 19 Pebruari 2019 ) Sejak digalakan kegiatan patroli kencur (kenali curhati) oleh Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman N. W. , S.I.K., M.H., Polsek Jajaran termasuk Polsek Prambon melakukan secara aktif dan intensif.
Kegiatan patroli kencur tidak saja mencakup dalam ruang lingkup masyarakat yang kecil tetapi mencakup dalam ruang lingkup masyarakat yang lebih besar.
Semua elemen warga masyarakat yang ada diharapkan terjangkau/tersentuh oleh patroli kencur sehingga ditengah-tengah warga masyarakat dapat merasakan akan kehadiran Polri.
Polri diharapkan tidak hadir saja, namun bisa memberikan manfaat, tidak harus berupa materi tetapi bisa memberikan rasa aman dan nyaman. Dan itu merupakan harapan warga masyarakat.
Terus memberikan himbauan, binluh ( pembinaan dan penyuluhan ) dan sosialisasi tentang kamtibmas ( keamanan dan ketertiban masyarakat ) dan penegakan hukum.
Kapolsek Prambon AKP. H. Suyantono, B. Sc. sudah memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk melaksanakan patroli kencur secara aktif, intensif dan tidak berpola.
" Patroli kencur tidak saja antisipasi curat curas dan curanmor tetapi memberikan perlindungan dan pengayoman warga masyarakat agar tidak menjadi korban penipuan, narkoba, berita hoax, miras, perjudian maupun korban tindak pidana lainnya " ujar H. Suyantono, saat di temui Humas di Mapolsek.
" Dan juga memberikan pelayanan dengan sepenuh hati agar masyarakat puas dan nyaman " lanjutnya.
Kali ini, Kanit Binmas Ipda Syukur Effendi dengan Kspkt ( Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu ) regu I Aiptu H. Suroto dan anggota piket Lantas Aipda Bronto Widodo melakukan patroli kencur di rumah tokoh agama.
Tokoh agama tersebut adalah Ketua Rois Syuriah PCNU ( Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ) Nganjuk Kyai H. Ali Mustofa Said yang bertempat tinggal di Dusun Ngrompol Desa Tanjung tani Kec. Prambon.
Dalam dialog kencur dengan Kyai H. Ali Mustofa Said, Ipda Syukur berharap, meminta untuk mengkampanyekan anti hoax dan anti paham radikal serta anti money politic.
Mengkampanyekan kepada para jama'ah Nahdlatul Ulama untuk mewaspadai bahaya berita hoax, paham radikal dan money politic.
Sungguh ketiganya ( Berita Hoax, radikalisme dan money politic ) hal tersebut sangat berbahaya terhadap berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga sangat menganggu terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia yaitu mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dan ketiganya juga menjadi penghalang tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial. ( Gusali/Hms Prambon )
0 Comments